Menulis

Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur :
    a. Penulis sebagai penyampai pesan.
    b. Pesan atau isi tulisan.
    c. Saluran atau media tulisan.
    d. Pembaca sebagai penerima pesan. 

Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulis dan konvensi penulisan lainnya.

Di balik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreatif, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Tidak banyak orang yang menyukai tulis-menulis dikarenakan merasa tidak berbakat, serta tidak tahu untuk apa dan bagaimana harus menulis.
Keadaan ini tentu saja tidak lepas dari lingkungan dan pengalaman belajar menulis di sekolah, dengan segala mitos atau miskonsepsi tentang menulis dan pembelajarannya.
Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan berbahasa lainnya. Apa yang diperoleh melalui menyimak, membaca, dan berbicara, akan memberikan masukan berharga untuk kegiatan menulis. Meskipun demikian, menulis sebagai suatu aktivitas berbahasa tulis memiliki perbedaan, terutama dengan kegiatan berbahasa lisan. Perbedaan itu menyangkut kecaraaan serta konteks dan hubungan antar unsur yang terlibat, yang berimplikasi pada ragam bahasa yang digunakan. 

Menurut Proett dan Gill (1986), pembelajaran menulis melalui empat pendekatan, yaitu : 
  1. Pendekatan Frekuensi, menyatakan bahwa banyaknya  latihan mengarang, sekalipun tidak dikoreksi (seperti buku harian atau surat), akan membantu meningkatkan keterampilan menulis seseorang. 
  2. Pendekatan Gramatikal, berpendapat bahwa pengetahuan orang mengenai struktur bahasa akan mempercepat kemahiran orang dalam menulis. 
  3. Pendekatan Koreksi, berkata bahwa seseorang menjadi penulis karena dia menerima banyak koreksi atau masukan yang diperoleh atas tulisannya. 
  4. Pendekatan Formal, mengungkapkan bahwa keterampilan menulis akan diperoleh bila pengetahuan bahasa, pengalineaan, pewacanaan, serta konvensi atau aturan penulisan dikuasai dengan baik.
Menurut Barrs ( 1983 : 829 – 931 ), menulis merupakan suatu proses yang kemampuan, pelaksanaan, dan hasilnya diperoleh secara bertahap, artinya, untuk menghasilkan tulisan yang baik umumnya orang melakukan berkali-kali. 

Sebagai proses, menulis melibatkan serangkaian kegiatan yang terbagi atas tiga (3) tahap atau fase, yaitu:
  1. Tahap/fase prapenulisan, merupakan tahap persiapan yang mencakup kegiatan pemilihan topik/tema (pokok persoalan/permasalahan yang menjiwai seluruh karangan), penentuan tujuan, penentuan pembaca dan corak karangan, pengumpulan informasi atau bahan tulisan, serta penyusunan karangan. 
  2. Tahap/fase penulisan, merupakan tahap pengembangan karangan dengan menyusun kalimat, menyusun paragraf, memilih kata yang tepat, dan menggunakan teknik penulisan yang tepat. 
  3. Tahap/fase pascapenulisan, merupakan tahap penghalusan karangan (membaca kembali, memeriksa, dan memperbaiki karangan).

1. Tahap Persiapan (preparation) :
    a. Buat kerangka tulisan (outline).
    b. Temukan idiom yang menarik (eye catching).
    c. Temukan kata kunci (key word).

2. Tahap Menulis (writing) :
    a. Ingatkan diri agar tetap logis.
    b. Baca kembali setelah menyelesaikan satu paragraf.
    c. Percaya diri akan apa yang telah ditulis.

3. Tahap Pasca Penulisan (editing) :
    a. Perhatikan kesalahan kata, tanda baca, dan tanda hubung.
    b. Perhatikan hubungan paragraf.
    c. Baca tulisan secara keseluruhan.

Aspek-aspek atau syarat-syarat agar terampil menulis, yaitu :
a. Mempunyai ide/gagasan .
b. Mempunyai pengalaman atau pengetahuan.
c. Mempunyai/menguasai teknik penulisan.
d. Menguasai faktor kebahasaan.
e. Mempunyai kemauan dan kemampuan.
Tujuan dan fungsi menulis , yaitu :
a. Untuk menambah pemahaman ilmu pengetahuan.
b. Untuk meningkatkan kreatif kerja.
c. Untuk mengetahui kemampuan diri sendiri.
d. Untuk membuktikan tentang sesuatu.
e. Untuk menyumbangkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.
Hambatan-hambatan menulis, yaitu :
a. Enggan atau malas.
b. Rasa rendah diri  atau kurang mengakui kemampuan.
c. Kurangnya pengalaman dan pengetahuan.
d. Kurangnya pemahaman tentang pemakaian bahasa.
e. Sulit menggali ide atau gagasan. 

Kegiatan menulis mempunyai beberapa keuntungan, yaitu : 
  1. Lebih mengenali kemampuan dan potensi diri.  
  2. Dapat mengembangkan berbagai gagasan. 
  3. Dapat banyak menyerap, mencari, serta menguasai. 
  4. Dapat mengorganisasikan pikiran secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat. 
  5. Dapat menilai pikiran kita sendiri secara lebih obyektif. 
  6. Lebih mudah memecahkan permasalahan. 
  7. Mendorong kita belajar secara aktif. 
  8. Membiasakan kita berpikir serta berbahasa secara tertib. 
 Lakukan pertanyaan berikut : 
  1. Apakah tulisan telah jelas bagi pembaca?
  2. Apakah subjek tidak melebar?
  3. Apakah tidak ada subjek yang tertinggal?
  4. Tidakkah terlalu banyak basa-basi dan detail yangtidak perlu?
  5. Apakah kerangka tulisan cukup gamblang?
  6. Sudahkah tulisan menjawab siapa, kenapa, kapan,di mana, mengapa, dan bagaimana?
  7. Sudahkah diberi penjelasan atas kata-kata sulit?
  8. Apakah bagian-bagian tulisan terhubung dengan dengan cara yang logis?

0 komentar:

Posting Komentar